Kamis, 31 Januari 2013

Marinda Sulap Dusun Menuju Kota Madya Waisai

-->
Bupati Raja Ampat,     Drs. Marcus Wanma, M.Si

Ditangan Marinda, Waisai di tahun 2003 yang hanyalah jalan setapak penuh lumpur, di tahun 2005 telah berubah menjadi jalan-jalan utama beraspal beton, menjadi kota yang mentereng dengan gedung-gedung megah disana-sini. Waisai yang dulunya hanyalah sebuah kampung kecil berjumlah belasan rumah, kini di tahun 2012 telah menjadi kota dengan pemerintahan distrik. Ditangan Marinda juga, distrik kota akan menjadi Kota Madya karena telah masuk dalam rencana pembangunan Propinsi Raja Ampat Raya.
Terobosan Marinda dalam membangun kota Waisai sebagai ibukota kabupaten Raja Ampat, patut di acungi jempol, bagaikan sulap, kampung kecil yang bernama Waisai ini kini telah menjadi kota yang telah siap menyelenggarakan event-event internasional. Banyak kegiatan-kegiatan berskala nasional dan international telah dilaksanakan kota berpenduduk rata-rata pegawai negeri sipil kabupaten Raja Ampat ini.
Berdiri gedung-gedung megah di kota Waisai, katakanlah Kantor bupati, Mesjid Agung Waisai, Bangunan Gereja, Gedung Pari, Pantai WTC, Port Of Waisai, Bandara Marinda, Objek wisata Waiwo, berdirinya cottage dan hotel-hotel, gedung perkantoran, Bank Papua dan BRI, sekolah-sekolah dari SD-SMU, Pasar Waisai, Gedung Wanita, PLTD yang mensuplai energy listrik, dan masih banyak lagi yang tidak disebutkan tapi dapat kita lihat dan rasakan.
Ketika membuka kampung Waisai 09 Juni 2003, mulai dari sejak penjemputan care taker bupati Drs. Marcus Wanma M.Si dari rakit hingga tiba di pantai WTC, dilanjutkan menggunakan jalan setapak hingga SD Negeri I Waisai, terus sampai ke kantor Distrik Waigeo Selatan yang digunakan sebagai kantor Bupati ( Sekarang kantor DPRD kabupaten Raja Ampat, Red ), Keadaan waktu itu Waisai masih dipenuhi Dusun belukar. Rumah hanya belasan rumah hasil karya ABRI masuk desa dan pembangunan beberapa unit rumah social. Kantor Distrik Waigeo Selatan merupakan batas kota terjauh waktu tahun 2003.
Tiba di kantor Distrik dan memulai upacara membuka selubung papan nama kantor kabupaten Raja Ampat yang dimulai dengan sambutan bupati Sorong, DR. John Piet Wanane SH.Msi, sambutan Gubernur Papua, DR. Jaap P.Sollosa M.Si dan pemotongan pita Nylon oleh bapa adat Jabir Mambraku menggunakan kampak diatas sebuah kayu bulat, semua memberikan pesan bahwa Waisai adalah Dusun yang akan berubah menjadi kota yang megah.
J.P.Wanane dalam sambutannya memberikan selamat kepada pemerintahan baru kabupaten Raja Ampat sebagai hasil karya pemerintah induk kabupaten Sorong. Wanane juga menyerahkan aset dan pegawai beserta gajinya ,untuk mengisi jabatan-jabatan di pemerintah kabupaten Raja Ampat.
J.P.Sollosa dalam sambutannya melihat suatu kemajuan akan dicapai oleh pemerintah kabupaten Raja Ampat, beliau mengatakan sebuah kemajuan akan dicapai karena melihat Waisai belum terbentuk sama sekali, Waisai masih dikelilingi Dusun belantara sehingga belum ada sentuhan pembangunan apapun, dan hal ini memberi peluang kepada Caretaker bupati untuk merancang pembangunan dari nol. Gubernur asal Maybrat ini juga berpesan agar Waisai dibangun dengan tidak mengabaikan aspek lingkungan hidup terutama kelestarian Dusun Waisai dengan mengacu pada pembangunan Kota Kuala Kencana Timika.
Menggunakan truk yang disiapkan pengembang, gubernur, bupati, care taker dan panitia berangkat menuju lokasi peletakan batu pertama pembangunan kantor bupati kabupaten Raja Ampat sekarang. Melalui Dusun menyebrangi kali Waisai yang hanyalah menggunakan jembatan dari kayu bulat, pembangunan kantor bupati Raja Ampat telah dimulai dan dinyatakan resmi oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri Drs. H.Syamsul Arief Rivai M.Si , mewakili Menteri Dalam Negeri 12 Mei 2007.
Dirjen menyampaikan bahwa Kantor bupati Raja Ampat dinyatakan kantor bupati yang ramping dan sangat berkualitas karena tidak memboroskan uang melalui perampingan gedung, dikelilingi oleh alam yang indah dan lestari, membuat kantor ini merupakan contoh kantor bupati idaman yang sedang dipikirkan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Bapa Adat Jabir Mambraku yang memotong pita nylon menggunakan kampak diatas kayu merah bulat memberikan pesan bahwa untuk membuka Dusun tidak bisa menggunakan gunting, hanya dengan kampak Dusun bisa ditebang untuk membangun kota. Kayu bulat yang digunakan melambangkan Dusun itu sendiri. Sementara nylon yang digunakan mencirikan bahwa masyarakat Raja Ampat adalah masyarakat pelaut dan nelayan.
Pesan yang disampaikan bupati, gubernur dan masyarakat adat, dilaksanakan dengan ketulusan hati, oleh Care Taker Bupati Drs. Marcus Wanma hingga berpasangan dengan Drs.Inda Arfan M.Ec.Dev. Dusun Waisai disulap menjadi kota dengan tetap memegang teguh pada kelestarian Dusun dan kita bisa saksikan dan menikmati kota Waisai yang asri.
Membangun kota Waisai menjadi kota idaman akan terus dilakukan oleh Marinda Jilid II. Dalam perencanaan pemekaran kabupaten Raja Ampat menuju Propinsi Raja Ampat Raya, kota Waisai masuk menjadi sebuah kota madya ( Kota ) untuk melengkapi criteria sebuah propinsi. Waisai bersama Raja Ampat Utara, Raja Ampat Selatan, Raja Ampat Tengah dan Barat berdiri menjadi sebuah Propinsi / Daerah Istimewa Raja Ampat Raya.
Sebuah fondasi pembangunan pemerintahan telah diletakkan oleh Marinda. Waisai yang dulunya adalah sebuah kampung dan kebun mayoritas penduduk Saonek, kini telah berubah menjadi distrik dan akan menjadi sebuah Kota tidak lama lagi. Waisai yang dulunya Dusun kini telah diubah menjadi sebuah kota idaman.(Farek News)



1 komentar:

  1. terus kembangkan Raja Ampat, Perkampungan yang Indah dan keramah tamahan harus di jaga terus jaganlah terpengaruh dengan orang dari luar daerah yg membawa hal - hal yg tidak baik. melihat lihat Youtube video snorkling dari turis2, mungkin guide2 dari raja ampat dapat menerapkan kepada para snorkling tidak menginjak/menapakkan kaki di karang karang , saya melihat banyak karang2 yg hancur mungkin terinjak - injak oleh snorkle. berikan penerangan selagi masih diperahu untuk tidak berdiri atau mengijak karang....sayang sekali kalau karang2 itu hancur.

    BalasHapus