Drs. Yan
Mambrasar
Marinda
Cemerlang dan Cepat Membaca Kepentingan Rakyat
Mengusung
dan mendukung pasangan Marinda sejak awal pembentukan kabupaten Raja
Ampat hingga sekarang, membuat Drs.Yance Mambrasar sangat mengenal
baik kepribadian Bupati Drs.Marcus Wanma M.Si dan Drs.Inda Arfan
M.Ec.Dev ( Marinda ).
Dimata
Pribadi Kepala Dinas Pendpatan Daerah kabupaten Raja Ampat Yan
Mambrasar, Marinda bagi dirinya adalah seorang kakak. Dikatakan Yan,
Marinda dihatinya sebagai seorang kakak dibandingkan orang tua
karena, orang tua sifatnya lebih banyak menasihati saja, tetapi
sebagai kakak, mereka dua memberikan nasihat tetapi juga memberikan
petunjuk-petunjuk teknis, bahkan memberikan teguran keras. Juga dalam
kesempatan bertemu sebagai atasan dan bawahan, Marinda tidak
menunjukkan sikap menggurui atau otoriter, mereka lebih kepada
membangun komunikasi diskusi secara kekeluargaan seperti kakak
beradik saja.
Berbicara
tentang Marinda, tidak diperlukan banyak penjelasan namun bisa
dilihat secara nyata dari infrastruktur hingga pembangunan Sumber
Daya Manusia di kabupaten Raja Ampat ini. Jadi, hanya dengan
melayangkan mata, kita sudah mengetahui jawabannya bahwa Marinda
memimpin telah terjadi kemajuan di segala bidang di kabupaten Raja
Ampat.
Marinda
merupakan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat yang merupakan
putra asli Raja Ampat dari Waigeo Utara dan Salawati Batanta. Beliau
berdua telah meletakkan dasar pembangunan kabupaten Raja Ampat dengan
membangun secara merata dan seimbang dalam segala bidang.
Pembangunan
fisik dan non fisik, pembangunan SDM baik pada tataran birokrasi
maupun masyarakat dibangun secara merata dengan mengedepankan prinsip
keadilan dan pemerataan sehingga terjadi keseimbangan. Tapi Sayangnya
banyak kebijakan Marinda yang tidak mampu dijabarkan SKPD sampai
tahun kedelapan Marinda Jilid 2.
Pembangunan
sekolah dari tingkat SD hingga SMP banyak yang “ amburadul “
karena tidak ada murid dan guru. Pendidikan pola asrama di tiga titik
tidak berjalan dengan baik karena SKPD teknis salah menjabarkan
kebijakan. Seharusnya, sesuai dengan kondisi geografis kepulauan,
system pendidikan harus mampu melokalisir jumlah murid dan sekolah.
Memiliki
latar belakang pendidikan pamong praja di Institut Ilmu Pemerintahan
Jakarta, Yan Mambrasar menilai dari sisi pemerintahan telah terjadi
banyak kemajuan pesat yang dialami oleh Raja Ampat, Marinda telah
menanamkan sebuah fondasi system pemerintahan yang baik. Mantan
Asisten I Tata Praja ini sangat mendukung ide dari Marinda agar
terbentuk suatu propinsi Raja Ampat Raya. Mulai dari pemekaran
kampung, pemekaran distrik, hingga pemekaran kabupaten menuju
Propinsi Raja Ampat Raya.
Namun
sayangnya, wilayah-wilayah pemerintahan terkecil tidak diperhatikan
oleh instansi teknis dengan baik. Banyak distrik tapi tidak didukung
oleh rumah dinas kepala distrik dan pegawai, disamping itu juga minim
pegawai sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Menurut
suami dari ibu E.Wamafma ini, Marinda memberikan kesan yang mendalam
bagi dirinya. Marinda merupakan pemimpin yang cemerlang dan Cepat
membaca pikiran dan keinginan masyarakat. Karena cemerlang, maka
hampir sebagian besar keinginan rakyat langsung di jawab oleh Marinda
dan hal ini membuat sebagian kecil kalangan yang tidak mengerti
menggangap bahwa Marinda melakukan kesalahan.
Pandangan
sebagian kecil orang tidak memahami bahwa Marinda melakukan
terobosan-terobosan dengan membuat kebijakan yang kadang bertentangan
dengan peraturan yang berlaku, semua itu dilakukan oleh Marinda hanya
untuk menjawab kepentingan masyarakat secara cepat, karena mereka
pemimpin yang cepat membaca keinginan dan kepentingan masyarakat.
Jelas Yan.
Ketika
ditanya tentang perannya selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah dalam
mendukung Marinda, Pria asal Arborek ini menjawab bahwa sesuai
tupoksi tugas dinasnya mencari uang agar ide-ide dan program
Cemerlang dari Marinda dapat terlaksana dengan baik dan target tiap
tahun selalu tercapai.
Memimpin
Dispenda sejak tahun 2009, banyak perubahan yang dilakukan olehnya
dengan memfokuskan pada tiga hal penting dan strategis yakni
Melakukan Perhitungan, Melakukan Penagihan dan Penyetoran. Tiga hal
ini yang membuat Dinasnya selalu memenuhi target yang ingin dicapai.
Itulah wujud nyata dukungan seorang Drs.Yance Mambrasar kepada
Marinda.
Walau
sukses, tetap saja ada kendala yang mengakibatkan berkurangnya income
yang diperoleh pemerintah daerah salah satunya adalah SKPD pemungut
seperti Dinas Perhubungan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sebelum adanya kapal penumpang cepat, pendapatan lebih besar, namun
dengan masuknya kapal cepat pendapatan menjadi menurun. Berbeda
dengan sebelumnya dimana kapal pemerintah masih beroperasi memberikan
hasil yang baik, dengan tidak beroperasinya kapal cepat, semua kapal
pemerintah tidak bergerak dan tidak ada pemasukan dari sector ini.
Diakhir
bincang-bincang dengan Farek News di kediamannya, sebagai Putra Raja
Ampat, Yan Mambrasar berkeinginan agar fondasi dan program-program
yang diletakan dan dilaksanakan oleh Marinda dapat diteruskan oleh
penerus Marinda. Dikatan Yan, Visi, Misi dan Program kerja Marinda
sangat menyentuh rakyat antara lain ; Pendidikan, Kesehatan dan
Pariwisata, untuk itu harus dilanjutkan pada tongkat estafet
berikutnya.
Ahmad
Loji S.Pd.I.
Pemuda
Raja Ampat akan Mengawal Kepemimpinan Marinda
Secara
objektif, kepemimpinan Marinda sejak Care Taker hingga definitive
selama 2 periode Marinda, Jilid I dan II, telah terjadi perubahan
yang sangat besar dalam tempo 9 tahun. sebuah kurun waktu singkat
bagi bupati dan wakil bupati yang membangun pemerintahan dari nol.
Secara spesifik dapat kita lihat Marinda yang memulai roda
pemerintahan dari jalan setapak yang becek sekarang telah beraspal
dan banyak bangunan megah disana sini merata di seluruh pelosok.
Jika ada
penilaian bahwa Marinda masih terdapat kekurangan, itu hal yang
manusiawi karena sudah kodratnya manusia adalah makluk hidup yang
penuh dengan kekurangan dan kelemahan, justru dengan kekurangan dan
kelemahan, manusia itu saling membutuhkan , saling bahu membahu untuk
memperbaharui hidup. Jika tidak ada kekurangan maka manusia tidak
mungkin tahu apa yang baik dan benar bagi dirinya.
Apresiasi
yang sangat besar diberikan kepada kepemimpinan Marinda atas agenda
pemekaran RAU dan RAS menuju Raja Ampat Raya. Ahmad berharap agar
konsep pemekaran tersebut mendapat dukungan dari seluruh lapisan
masyarakat Raja Ampat agar kedepan Propinsi Kepulauan Raja Ampat
dapat terwujud.
Secara
pribadi dan sebagai tokoh pemuda yang mengawal Marinda sejak
persiapan pembentukan kabupaten Raja Ampat, Mat berpesan agar Marinda
dapat mempersiapkan generasi penerus putra asli Raja Ampat yang mampu
dan cakap untuk melanjutkan pembangunan yang belum selesai dilakukan
oleh Marinda. Terutama membangun dengan memperhatikan Raja Ampat
sebagai kabupaten Bahari. Marinda telah meletakan dasar pembangunan
baik dari sisi eksekutif, legislative, Yudikatif, Private Sector,
Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya.
Menurut
sarjana pendidikan agama Islam ini, masa waktu kepemimpinan Marinda
hanya tersisa 2 tahun, untuk itu perlu tindakan safety diri secara
pribadi dan kelembagaan. Pemetaan siapa kawan dan siapa lawan diakhir
periode ini menjadi sangat penting. Karena biasanya di akhir masa
kepemimpinan seperti saat ini, aka nada banyak cerita yang mewarnai
kepemimpinan Marinda. Banyak pihak yang akan membawa cerita manis
namun berujung pahit, katanya berfilosofi.
Untuk itu
,Sebagai tokoh pemuda dan politisi muda, Ahmad Loji juga mengharapkan
agar Marinda dapat mengumpulkan kembali dan mempersatukan teman-teman
baik pemuda dan orang tua yang dulu bersama-sama sejak awal agar
silaturahmi dapat tetap terpelihara, sehingga mereka dapat mengawal
Marinda hingga akhir periode dan mempersiapkan masa transisi dengan
baik.
Herman Frans
Soor S.Pd, M.Ec.Dev
Marinda
Membangun Masyarakat Raja Ampat Menjadi Masyarakat Ilmiah
Terkait
Kepemimpinan Marinda dalam dunia pendidikan, menurut Kabid.Pendidikan
Menengah di Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat ini, Marinda
memiliki tanggung jawab 150 persen. Dikatakan Herman, Marinda sangat
bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan di Raja Ampat, jika ada
usulan tentang pendidikan, tanpa banyak bicara, keduanya langsung
menyetujui, itulah kenapa saya berani katakan bahwa Marinda mempunyai
tanggung jawab pendidikan 150 persen, melampaui batas kewajaran.
Yang
dipahami dari Herman, Marinda memiliki paradigma bepikir yang sangat
maju sekali. Marinda selalu mengusung filosofi “ Education is
Expensive” dan “ Long Life Education”. Pendidikan itu mahal dan
berbicara pendidikan, tidak mengenal batas usia, belajar sampai tua
“. Itulah ciri-ciri pemimpin dan masyarakat maju. Bisa terlihat
bahwa, dengan Marinda mengedepankan pendidikan, maka hanya dalam
waktu singkat, Raja Ampat maju sangat pesat sekali dalam segala
bidang.
Ciri-ciri
masyarakat maju adalah masyarakat berperadaban yang mengusung thema
Masyarakat Ilmiah. Kepemimpinan Marinda telah terbukti membawa
masyarakat Raja Ampat menuju Masyarakat Ilmiah, untuk itu pendidikan
menjadi salah satu sector pendukung unggulan. Dan hasilnya sangat
spektakuler.
Dalam
beberapa kesempatan, terutama di hari guru, ketika berbicara
pendidikan, secara khusus guru, Marinda selalu berbicara pendidikan
merupakan hal yang mutlak penting, kadang-kadang ketika menyinggung
hal ini, selalu disertai dengan air mata.
Herman
menuturkan, mungkin karena pengalaman masa kecil dari kedua pemimpin,
terutama bapak Bupati Drs.Marcus Wanma M.Si, berasal dari kampung dan
gigih mengejar pendidikan dari kampung ke Sorong terus ke Manokwari,
Jayapura, Ujung Pandang, hingga memperoleh gelar Magister di
Universitas Gajah Mada, dan kandidat Doktor di Unversitas Pajajaran
Bandung. Dengan latar belakang seperti itu, membuat bapa Bupati
melihat Pendidikan itu sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa atau
masyarakat.
Jika bapak
Bupati tidak bersekolah maka mungkin saat ini hanya menjadi nelayan,
dan tidak dipercayakan menjadi bupati selama 3 periode ( Care Taker,
Marinda Jilid I dan II ). Jelas Herman menggunakan gaya bahasa
pengandaian.
Ketika
disinggung tentang figure Marinda, Herman menjelaskan panjang lebar.
Menurutnya, secara structural organisasi pemerintahan, hubungan yang
terbangun adalah hubungan atasan dan bawahan namun tidak kaku,
faktanya, ketika menghadap, yang terjadi adalah hubungan orang tua
dan anak, tidak muncul sedikitpun kesan sebagai pemimpin yang
“otoriter”, justru lebih banyak diskusi yang terbangun.
Bahkan
ketika menyampaikan sesuatu hal, Marinda selalu mendengarkan dengan
seksama, bukan karena mereka Bupati dan Wakil Bupati terus dengan
kekuasaannya menggurui bawahannya. Marinda adalah “Pendengar Yang
Baik “. Semua pendapat bawahan yang disampaikan di dengar hingga
tuntas baru kemudian memberikan arahan. Disinilah letak keunggulan
kepemimpinan Marinda.
Sambil
merenung, Herman mengatakan, mungkin karena berasal dari masyarakat
biasa dan terbawa hingga sekarang menjabat sebagai Bupati dan Wakil
Bupati, maka jabatan ini tidak dilihat sebagai sesuatu yang hebat.
Tipikal kepemimpinan Marinda dinilai sebagai pemimpin yang merakyat,
mereka bertegur sapa dengan siapa saja tanpa mengenal batas usia dan
status social.
Pemimpin
yang merakyat membuat Marinda memulai pembangunannya dari awal
membangun kampung-kampung baru kemudian membangun kota Waisai.
Pemimpin yang merakyat sehingga setiap tahunnya ditambahkan anggaran
untuk membangun kampung melalui program respek sebesar 250 juta per
kampung.
Dari sisi
pembangunan pendidikan, Marinda telah membangun Sumber Daya Manusia
dengan membangun dan merenovasi sekolah-sekolah dari SD sampai
Perguruan Tinggi. Memberikan bantuan studi akhir kepada seluruh
mahasiswa Raja Ampat se Indonesia, meningkatkan kapasitas aparatur
maupun pemuda melalui jenjang pendidikan Magistra dan Doctoral,
mendirikan asrama-asrama mahasiswa Raja Ampat di Sorong, Jayapura,
Makasar, Tondano dan rencana akan dibangun di Jogjakarta, Jelas
Herman mengakhiri obrolan dengan FAReK News di ruang kerjanya.
Benny
Fakdawer ( Driver Boat )
Marinda
Penuhi Angan-Angan Saya Bisa Naik Pesawat
Benny
Fakdawer atau akrab disapa Om Ben, sehari-hari bekerja sebagai Driver
Boat Kobe Oser. Om Ben menceritakan suka dukanya mendampingi Marinda
sejak berdirinya kabupaten hingga sekarang.
Menurut om
Ben, sebelum bekerja sebagai honorer saat ini, dulu dia bekerja
sebagai driver boat Sorong Jefman, setiap hari mengantar tamu dari
Jefman Sorong PP membuat dirinya selalu berangan-angan, setiap hari
saya antar jemput orang naik pesawat, kapan saya juga akan naik
pesawat. Menurutnya, tidak mungkin karena hanya menjadi driver boat
mana mungkin uangnya cukup naik pesawat dengan harga tiket yang mahal
sekali, belum lagi membiayai rumah tangga dan anak-anak sekolah.
Angan-angan
hanya menjadi harapan semu, apalagi dengan dibukanya bandara DEO maka
seluruh aktifitas ekonomi juga macet. Mana mungkin bisa naik pesawat.
Namun ketika
bandara DEO ditutup, peluang kerja di Raja Ampat terbuka luas, saya
dan teman-teman driver dipanggil oleh Marinda untuk mengabdi di Raja
Ampat. Mengenal dan mengabdi untuk Marinda, membuat angan-angan saya
terpenuhi. Saya bisa naik pesawat bahkan sampe bale sa tako, tutur Om
Ben. Bagaimana tidak, hampir dalam sebulan saya bisa naik pesawat
sampai sepuluh kali. Disinilah saya menilai Marinda ini sangat luar
biasa, belum lagi hal lain yang telah dipenuhi oleh Marinda. Mulai
dari kebutuhan rumah, anak-anak bisa sekolah sampai bangku perguruan
tinggi. Marinda sangat luar biasa dan jika diceritakan, tidak akan
ada habis-habisnya.
Om Ben
menuturkan, Marinda memiliki hati yang mulia untuk membangun Raja
Ampat, membangun dengan ketulusan hati, membuat kami para driver juga
juga bekerja dan mengabdi mengantarkan dan melayani mereka baik
sendiri maupun dengan keluarga dengan keiklasan hati yang jujur dan
setia melayani baik pada siang dan malam hari, mau angin atau teduh,
hujan atau panas.
Satu hal
yang tidak pernah dilupakan oleh saya, boat yang kami tumpangi
tenggelam bersama-sama dengan pa Bupati dan Ibu di perairan antara
Ayau dan Puper, kami semua begitu tergugah ketika melihat speed dalam
keadaan tenggelam, Kami berusaha dengan sekuat tenaga menolong bapak
bupati, bahkan kami sampai lupa kala itu mama bupati juga ada bersama
kami di dalam boat yang tenggelam.
Untung mama
mengingatkan torang, baru tong sadar bahwa mama bupati juga harus
ditolong, apalagi perempuan harus diberikan pertolongan pertama. tapi
itulah kami pada saat itu, begitu besar rasa tanggung jawab dan
bekerja dengan ketulusan hati sehingga pada saat seperti itu, pikiran
dan tindakan hanya tertuju pada pimpinan kita. Pada kesempatan ini
juga, kami mohon maaf untuk mama bupati Sokoy Wanma pada kejadian
speed tenggelam waktu itu.
Ketika
ditanya, waktu itu apakah bapak bupati panic ?? Om Ben mengisahkan
bahwa Mansar tidak panic sama sekali, karena sebagai pemimpin beliau
memberikan ketenangan untuk kita semua, juga kami yakin bahwa bapa
bupati berpikir kami yang berada di dalam perahu pasti akan
menyelamatkan beliau karena itu tadi, kami bekerja dengan tulus.
Dulu hanya
driver biasa, kini kami telah diangkat menjadi honorer dan sebentar
lagi akan mendapatkan SK CPNS dan pasti akan menjadi PNS. Disini kami
sudah punya jaminan hari tua ketika pension nanti sebagai driver
maupun pegawai negeri sipil. Untuk itu, tidak ada kata yang bisa
menggambarkan ungkapan hati kepada Marinda. Yang ada hanya kata
Terima Kasih Marinda.
Mewakili
teman-teman sejawat driver boat, saya ingin sampaikan terima kasih
yang tak terhingga kepada Marinda karena telah membawa kami, memberi
pekerjaan dan menjadi berkat untuk hidup kami sekeluarga. Hidup kami
berubah sekali, kami sangat berbahagia sekali melayani Marinda.
Kami juga
berpesan kepada teman-teman driver agar bekerja dengan baik melayani
Marinda agar kedepan pembangunan Raja Ampat lebih maju lagi dan lebih
baik lagi.
Kami juga
berpesan, Kami berdoa Marinda tetap jaya dan kami siap layani Marinda
kapanpun dengan semboyan atau motto bapak Bupati, Laut Adalah
Kasurku, Ombak adalah Bantalku, yang ditambahkan oleh kami, Angin
adalah selimutku.
Jabir
Mambraku ( Bapa Adat Waisai )
90 %
Masyarakat Raja Ampat Menikmati Pembangunan Marinda
Bicara Raja
Ampat dan Waisai tentu tidak lepas dari tokoh adat bapa Jabir
Mambraku. Perannya sebagai kepala adat sangat besar dalam membuka
Waisai dan Selubung Papan Nama beroperasinya kantor bupati kabupaten
Raja Ampat. Ditangannya, sebuah kampak tertancap diatas kayu bulat
untuk memotong nelon papan selubung nama kantor bupati kabupaten Raja
Ampat.
Menurut bapa
adat, kepemimpinan Marinda sangat bagus sekali. apalagi pembangunan
dilaksanakan di kampung-kampung . Kampung-kampung yang tadinya tidak
layak kini telah mengalami banyak perubahan. Dari transportasi yang
sulit, kini terjadi perubahan tiba-tiba. Masyarakat tinggal pilih
kapal saja, mana yang dorang mau ikut. Pesawat yang tidak mungkin,
sekarang su ada bandara.
Tentang
pembangunan fisik, semua orang bisa lihat dengan mata. Dulu torang
penggayu untuk sampai si Saporkren maupun Warsambim lewat jalan
darat, sekarang semua orang di kampung punya katintin, kalao mo
bilang 15 PK mungkin tidak semua tap katintin semua orang sudah
punya.
Jadi menurut
saya, 90 persen masyarakat Raja Ampat telah menikmati hasil
pembangunan hasil karya putera terbaik Raja Ampat, Drs,Marcus Wanma
M.Si dan Drs.Inda Arfan M.Ec.Dev.
Sebaliknya,
kebijakan dan program Marinda bagus tapi bawahannya banyak yang tidak
bagus dan bikin masyarakat tidak puas. Juga kenapa banyak orang kerja
tidak bagus tapi Marinda masih mau pake dorang ?? Mereka ini yang
akan membuat nama Marinda jadi kurang baik.
Selain
kritikan terhadap kinerja SKPD yang merugikan Marinda, bapa adat juga
menyentil Dinas Perikanan Raja Ampat, selama ini pembagian motor
temple baik katintin sampe 40 pk kenapa kami di Waisai tidak pernah
mendapat bantuan ?? padahal kami ini juga masyarakat laut atau
masyarakat nelayan.
Walau
memberikan masukan, sebaliknya bapa adat bilang bahwa “ Kitorang
ini hanya bisa bicara saja, tapi Marinda lebih tahu mana yang baik
dan tidak ”. Mungkin bagi torang, tidak baik, belum tentu menurut
Marinda sama karena mereka yang lebih mengerti dibandingkan kita.
kata Jabir merendah.
Bapa Adat
juga berharap, semua yang dilakukan oleh Marinda sudah bagus untuk
itu kelak jika masa waktu Marinda sudah habis, mudah-mudahan
penggantinya mempunyai visi yang sama seperti Marinda membangun
masyarakat Raja Ampat.
Mengakhiri
obrolan dengan FAReK News, bapa adat juga berpesan kepada masyarakat
Raja Ampat, kalau bisa, jangan ada demo-demo atau palang memalang,
Waisai dan Raja Ampat ini, torang pu rumah sendiri, kalau bisa mari
torang bicara sama-sama baru sampaikan kepada Marinda untuk mencari
jalan keluar bersama-sama, karena jawabannya torang su tau semua.
Henry
A.G. Wairara ( Ketua DPRD Kabupaten Raja Ampat )
Pemerintahan
Marinda Adalah Pemerintah Pro Rakyat
Drs.Marcus
Wanma M.Si dan Drs.Inda Arfan m.E.Dev atau dikenal dengan sebutan
Marinda merupakan pasangan bupati dan wakil bupati yang menurut Ketua
DPRD Kabupaten Raja Ampat Henry A.G.Wirara merupakan pemimpin yang
seluruh kebijakannya berpihak pada rakyat .
Bersama-sama
di dalam partai Golongan Karya sebelum dan sesudah menjadi pemimpin
lembaga legislative kabupaten Raja Ampat, Henry sangat tahu benar apa
yang ada di dalam hati kedua pemimpin tersebut. Kepentingan Rakyat
selalu mereka letakkan diatas segalanya.
Marinda
mengedepankan kepentingan rakyat secara jelas dapat kita lihat pada
usulan-usulan RAPBD kabupaten Raja Ampat yang kemudian disahkan oleh
DPRD Raja Ampat menjadi APBD. APBD inilah yang menjadi indikator
apakah Marinda berpihak pada rakyat atau tidak, dan kenyataannya
sejak tahun pertama memimpin hingga sekarang seluruh kebijakan
Marinda yang tertuang dalam lembaran-lembaran negara berupa Perda
selalu berpihak pada rakyat, Jelas Henry.
Didalam
Rencana Pembangunan Jangka Pendek ( RPJM ) maupun Jangka Panjang (
RPJP ) kabupaten Raja Ampat dapat kita membaca bahwa semua rencana
pembangunan ditujukan untuk mensejahterakan rakyat. Kebijakan yang
selalu pro rakyat.
Selain
kebijakan yang berpihak pada rakyat dapat dilihat pada APDB, laporan
kunjungan masa reses DPRD yang dipergunakan oleh seluruh anggota DPRD
Raja Ampat mengindikasikan bahwa kebijakan Marinda sangat menyentuh
kebutuhan dasar masyarakat Raja Ampat, baik dari pembangunan rumah
ibadah, sekolah-sekolah, beasiswa sekolah, penerimaan PNS, dan masih
banyak lagi yang belum disebutkan.
Untuk itu,
Henry secara pribadi mengajak seluruh pemuda dan masyarakat Raja
Ampat untuk kita sama-sama mendukung kepemimpin Marinda, karena
Marinda telah berbuat yang terbaik untuk kita semua. “ Kita wajib
mengawal Marinda sampai selesai masa jabatan Marinda Jilid II. Harap
Henry.(FarekNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar