Kamis, 31 Januari 2013

MARINDA DI MATA MEREKA

Drs. Yan Mambrasar
Marinda Cemerlang dan Cepat Membaca Kepentingan Rakyat
Mengusung dan mendukung pasangan Marinda sejak awal pembentukan kabupaten Raja Ampat hingga sekarang, membuat Drs.Yance Mambrasar sangat mengenal baik kepribadian Bupati Drs.Marcus Wanma M.Si dan Drs.Inda Arfan M.Ec.Dev ( Marinda ).
Dimata Pribadi Kepala Dinas Pendpatan Daerah kabupaten Raja Ampat Yan Mambrasar, Marinda bagi dirinya adalah seorang kakak. Dikatakan Yan, Marinda dihatinya sebagai seorang kakak dibandingkan orang tua karena, orang tua sifatnya lebih banyak menasihati saja, tetapi sebagai kakak, mereka dua memberikan nasihat tetapi juga memberikan petunjuk-petunjuk teknis, bahkan memberikan teguran keras. Juga dalam kesempatan bertemu sebagai atasan dan bawahan, Marinda tidak menunjukkan sikap menggurui atau otoriter, mereka lebih kepada membangun komunikasi diskusi secara kekeluargaan seperti kakak beradik saja.
Berbicara tentang Marinda, tidak diperlukan banyak penjelasan namun bisa dilihat secara nyata dari infrastruktur hingga pembangunan Sumber Daya Manusia di kabupaten Raja Ampat ini. Jadi, hanya dengan melayangkan mata, kita sudah mengetahui jawabannya bahwa Marinda memimpin telah terjadi kemajuan di segala bidang di kabupaten Raja Ampat.
Marinda merupakan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat yang merupakan putra asli Raja Ampat dari Waigeo Utara dan Salawati Batanta. Beliau berdua telah meletakkan dasar pembangunan kabupaten Raja Ampat dengan membangun secara merata dan seimbang dalam segala bidang.
Pembangunan fisik dan non fisik, pembangunan SDM baik pada tataran birokrasi maupun masyarakat dibangun secara merata dengan mengedepankan prinsip keadilan dan pemerataan sehingga terjadi keseimbangan. Tapi Sayangnya banyak kebijakan Marinda yang tidak mampu dijabarkan SKPD sampai tahun kedelapan Marinda Jilid 2.
Pembangunan sekolah dari tingkat SD hingga SMP banyak yang “ amburadul “ karena tidak ada murid dan guru. Pendidikan pola asrama di tiga titik tidak berjalan dengan baik karena SKPD teknis salah menjabarkan kebijakan. Seharusnya, sesuai dengan kondisi geografis kepulauan, system pendidikan harus mampu melokalisir jumlah murid dan sekolah.
Memiliki latar belakang pendidikan pamong praja di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta, Yan Mambrasar menilai dari sisi pemerintahan telah terjadi banyak kemajuan pesat yang dialami oleh Raja Ampat, Marinda telah menanamkan sebuah fondasi system pemerintahan yang baik. Mantan Asisten I Tata Praja ini sangat mendukung ide dari Marinda agar terbentuk suatu propinsi Raja Ampat Raya. Mulai dari pemekaran kampung, pemekaran distrik, hingga pemekaran kabupaten menuju Propinsi Raja Ampat Raya.
Namun sayangnya, wilayah-wilayah pemerintahan terkecil tidak diperhatikan oleh instansi teknis dengan baik. Banyak distrik tapi tidak didukung oleh rumah dinas kepala distrik dan pegawai, disamping itu juga minim pegawai sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Menurut suami dari ibu E.Wamafma ini, Marinda memberikan kesan yang mendalam bagi dirinya. Marinda merupakan pemimpin yang cemerlang dan Cepat membaca pikiran dan keinginan masyarakat. Karena cemerlang, maka hampir sebagian besar keinginan rakyat langsung di jawab oleh Marinda dan hal ini membuat sebagian kecil kalangan yang tidak mengerti menggangap bahwa Marinda melakukan kesalahan.
Pandangan sebagian kecil orang tidak memahami bahwa Marinda melakukan terobosan-terobosan dengan membuat kebijakan yang kadang bertentangan dengan peraturan yang berlaku, semua itu dilakukan oleh Marinda hanya untuk menjawab kepentingan masyarakat secara cepat, karena mereka pemimpin yang cepat membaca keinginan dan kepentingan masyarakat. Jelas Yan.
Ketika ditanya tentang perannya selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah dalam mendukung Marinda, Pria asal Arborek ini menjawab bahwa sesuai tupoksi tugas dinasnya mencari uang agar ide-ide dan program Cemerlang dari Marinda dapat terlaksana dengan baik dan target tiap tahun selalu tercapai.
Memimpin Dispenda sejak tahun 2009, banyak perubahan yang dilakukan olehnya dengan memfokuskan pada tiga hal penting dan strategis yakni Melakukan Perhitungan, Melakukan Penagihan dan Penyetoran. Tiga hal ini yang membuat Dinasnya selalu memenuhi target yang ingin dicapai. Itulah wujud nyata dukungan seorang Drs.Yance Mambrasar kepada Marinda.
Walau sukses, tetap saja ada kendala yang mengakibatkan berkurangnya income yang diperoleh pemerintah daerah salah satunya adalah SKPD pemungut seperti Dinas Perhubungan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebelum adanya kapal penumpang cepat, pendapatan lebih besar, namun dengan masuknya kapal cepat pendapatan menjadi menurun. Berbeda dengan sebelumnya dimana kapal pemerintah masih beroperasi memberikan hasil yang baik, dengan tidak beroperasinya kapal cepat, semua kapal pemerintah tidak bergerak dan tidak ada pemasukan dari sector ini.
Diakhir bincang-bincang dengan Farek News di kediamannya, sebagai Putra Raja Ampat, Yan Mambrasar berkeinginan agar fondasi dan program-program yang diletakan dan dilaksanakan oleh Marinda dapat diteruskan oleh penerus Marinda. Dikatan Yan, Visi, Misi dan Program kerja Marinda sangat menyentuh rakyat antara lain ; Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata, untuk itu harus dilanjutkan pada tongkat estafet berikutnya.

Ahmad Loji S.Pd.I.
Pemuda Raja Ampat akan Mengawal Kepemimpinan Marinda
Secara objektif, kepemimpinan Marinda sejak Care Taker hingga definitive selama 2 periode Marinda, Jilid I dan II, telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam tempo 9 tahun. sebuah kurun waktu singkat bagi bupati dan wakil bupati yang membangun pemerintahan dari nol. Secara spesifik dapat kita lihat Marinda yang memulai roda pemerintahan dari jalan setapak yang becek sekarang telah beraspal dan banyak bangunan megah disana sini merata di seluruh pelosok.
Jika ada penilaian bahwa Marinda masih terdapat kekurangan, itu hal yang manusiawi karena sudah kodratnya manusia adalah makluk hidup yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan, justru dengan kekurangan dan kelemahan, manusia itu saling membutuhkan , saling bahu membahu untuk memperbaharui hidup. Jika tidak ada kekurangan maka manusia tidak mungkin tahu apa yang baik dan benar bagi dirinya.
Apresiasi yang sangat besar diberikan kepada kepemimpinan Marinda atas agenda pemekaran RAU dan RAS menuju Raja Ampat Raya. Ahmad berharap agar konsep pemekaran tersebut mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Raja Ampat agar kedepan Propinsi Kepulauan Raja Ampat dapat terwujud.
Secara pribadi dan sebagai tokoh pemuda yang mengawal Marinda sejak persiapan pembentukan kabupaten Raja Ampat, Mat berpesan agar Marinda dapat mempersiapkan generasi penerus putra asli Raja Ampat yang mampu dan cakap untuk melanjutkan pembangunan yang belum selesai dilakukan oleh Marinda. Terutama membangun dengan memperhatikan Raja Ampat sebagai kabupaten Bahari. Marinda telah meletakan dasar pembangunan baik dari sisi eksekutif, legislative, Yudikatif, Private Sector, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya.
Menurut sarjana pendidikan agama Islam ini, masa waktu kepemimpinan Marinda hanya tersisa 2 tahun, untuk itu perlu tindakan safety diri secara pribadi dan kelembagaan. Pemetaan siapa kawan dan siapa lawan diakhir periode ini menjadi sangat penting. Karena biasanya di akhir masa kepemimpinan seperti saat ini, aka nada banyak cerita yang mewarnai kepemimpinan Marinda. Banyak pihak yang akan membawa cerita manis namun berujung pahit, katanya berfilosofi.
Untuk itu ,Sebagai tokoh pemuda dan politisi muda, Ahmad Loji juga mengharapkan agar Marinda dapat mengumpulkan kembali dan mempersatukan teman-teman baik pemuda dan orang tua yang dulu bersama-sama sejak awal agar silaturahmi dapat tetap terpelihara, sehingga mereka dapat mengawal Marinda hingga akhir periode dan mempersiapkan masa transisi dengan baik.

Herman Frans Soor S.Pd, M.Ec.Dev
Marinda Membangun Masyarakat Raja Ampat Menjadi Masyarakat Ilmiah
Terkait Kepemimpinan Marinda dalam dunia pendidikan, menurut Kabid.Pendidikan Menengah di Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat ini, Marinda memiliki tanggung jawab 150 persen. Dikatakan Herman, Marinda sangat bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan di Raja Ampat, jika ada usulan tentang pendidikan, tanpa banyak bicara, keduanya langsung menyetujui, itulah kenapa saya berani katakan bahwa Marinda mempunyai tanggung jawab pendidikan 150 persen, melampaui batas kewajaran.
Yang dipahami dari Herman, Marinda memiliki paradigma bepikir yang sangat maju sekali. Marinda selalu mengusung filosofi “ Education is Expensive” dan “ Long Life Education”. Pendidikan itu mahal dan berbicara pendidikan, tidak mengenal batas usia, belajar sampai tua “. Itulah ciri-ciri pemimpin dan masyarakat maju. Bisa terlihat bahwa, dengan Marinda mengedepankan pendidikan, maka hanya dalam waktu singkat, Raja Ampat maju sangat pesat sekali dalam segala bidang.
Ciri-ciri masyarakat maju adalah masyarakat berperadaban yang mengusung thema Masyarakat Ilmiah. Kepemimpinan Marinda telah terbukti membawa masyarakat Raja Ampat menuju Masyarakat Ilmiah, untuk itu pendidikan menjadi salah satu sector pendukung unggulan. Dan hasilnya sangat spektakuler.
Dalam beberapa kesempatan, terutama di hari guru, ketika berbicara pendidikan, secara khusus guru, Marinda selalu berbicara pendidikan merupakan hal yang mutlak penting, kadang-kadang ketika menyinggung hal ini, selalu disertai dengan air mata.
Herman menuturkan, mungkin karena pengalaman masa kecil dari kedua pemimpin, terutama bapak Bupati Drs.Marcus Wanma M.Si, berasal dari kampung dan gigih mengejar pendidikan dari kampung ke Sorong terus ke Manokwari, Jayapura, Ujung Pandang, hingga memperoleh gelar Magister di Universitas Gajah Mada, dan kandidat Doktor di Unversitas Pajajaran Bandung. Dengan latar belakang seperti itu, membuat bapa Bupati melihat Pendidikan itu sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa atau masyarakat.
Jika bapak Bupati tidak bersekolah maka mungkin saat ini hanya menjadi nelayan, dan tidak dipercayakan menjadi bupati selama 3 periode ( Care Taker, Marinda Jilid I dan II ). Jelas Herman menggunakan gaya bahasa pengandaian.

Ketika disinggung tentang figure Marinda, Herman menjelaskan panjang lebar. Menurutnya, secara structural organisasi pemerintahan, hubungan yang terbangun adalah hubungan atasan dan bawahan namun tidak kaku, faktanya, ketika menghadap, yang terjadi adalah hubungan orang tua dan anak, tidak muncul sedikitpun kesan sebagai pemimpin yang “otoriter”, justru lebih banyak diskusi yang terbangun.
Bahkan ketika menyampaikan sesuatu hal, Marinda selalu mendengarkan dengan seksama, bukan karena mereka Bupati dan Wakil Bupati terus dengan kekuasaannya menggurui bawahannya. Marinda adalah “Pendengar Yang Baik “. Semua pendapat bawahan yang disampaikan di dengar hingga tuntas baru kemudian memberikan arahan. Disinilah letak keunggulan kepemimpinan Marinda.
Sambil merenung, Herman mengatakan, mungkin karena berasal dari masyarakat biasa dan terbawa hingga sekarang menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati, maka jabatan ini tidak dilihat sebagai sesuatu yang hebat. Tipikal kepemimpinan Marinda dinilai sebagai pemimpin yang merakyat, mereka bertegur sapa dengan siapa saja tanpa mengenal batas usia dan status social.
Pemimpin yang merakyat membuat Marinda memulai pembangunannya dari awal membangun kampung-kampung baru kemudian membangun kota Waisai. Pemimpin yang merakyat sehingga setiap tahunnya ditambahkan anggaran untuk membangun kampung melalui program respek sebesar 250 juta per kampung.
Dari sisi pembangunan pendidikan, Marinda telah membangun Sumber Daya Manusia dengan membangun dan merenovasi sekolah-sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi. Memberikan bantuan studi akhir kepada seluruh mahasiswa Raja Ampat se Indonesia, meningkatkan kapasitas aparatur maupun pemuda melalui jenjang pendidikan Magistra dan Doctoral, mendirikan asrama-asrama mahasiswa Raja Ampat di Sorong, Jayapura, Makasar, Tondano dan rencana akan dibangun di Jogjakarta, Jelas Herman mengakhiri obrolan dengan FAReK News di ruang kerjanya.
Benny Fakdawer ( Driver Boat )
Marinda Penuhi Angan-Angan Saya Bisa Naik Pesawat
Benny Fakdawer atau akrab disapa Om Ben, sehari-hari bekerja sebagai Driver Boat Kobe Oser. Om Ben menceritakan suka dukanya mendampingi Marinda sejak berdirinya kabupaten hingga sekarang.
Menurut om Ben, sebelum bekerja sebagai honorer saat ini, dulu dia bekerja sebagai driver boat Sorong Jefman, setiap hari mengantar tamu dari Jefman Sorong PP membuat dirinya selalu berangan-angan, setiap hari saya antar jemput orang naik pesawat, kapan saya juga akan naik pesawat. Menurutnya, tidak mungkin karena hanya menjadi driver boat mana mungkin uangnya cukup naik pesawat dengan harga tiket yang mahal sekali, belum lagi membiayai rumah tangga dan anak-anak sekolah.
Angan-angan hanya menjadi harapan semu, apalagi dengan dibukanya bandara DEO maka seluruh aktifitas ekonomi juga macet. Mana mungkin bisa naik pesawat.
Namun ketika bandara DEO ditutup, peluang kerja di Raja Ampat terbuka luas, saya dan teman-teman driver dipanggil oleh Marinda untuk mengabdi di Raja Ampat. Mengenal dan mengabdi untuk Marinda, membuat angan-angan saya terpenuhi. Saya bisa naik pesawat bahkan sampe bale sa tako, tutur Om Ben. Bagaimana tidak, hampir dalam sebulan saya bisa naik pesawat sampai sepuluh kali. Disinilah saya menilai Marinda ini sangat luar biasa, belum lagi hal lain yang telah dipenuhi oleh Marinda. Mulai dari kebutuhan rumah, anak-anak bisa sekolah sampai bangku perguruan tinggi. Marinda sangat luar biasa dan jika diceritakan, tidak akan ada habis-habisnya.
Om Ben menuturkan, Marinda memiliki hati yang mulia untuk membangun Raja Ampat, membangun dengan ketulusan hati, membuat kami para driver juga juga bekerja dan mengabdi mengantarkan dan melayani mereka baik sendiri maupun dengan keluarga dengan keiklasan hati yang jujur dan setia melayani baik pada siang dan malam hari, mau angin atau teduh, hujan atau panas.
Satu hal yang tidak pernah dilupakan oleh saya, boat yang kami tumpangi tenggelam bersama-sama dengan pa Bupati dan Ibu di perairan antara Ayau dan Puper, kami semua begitu tergugah ketika melihat speed dalam keadaan tenggelam, Kami berusaha dengan sekuat tenaga menolong bapak bupati, bahkan kami sampai lupa kala itu mama bupati juga ada bersama kami di dalam boat yang tenggelam.
Untung mama mengingatkan torang, baru tong sadar bahwa mama bupati juga harus ditolong, apalagi perempuan harus diberikan pertolongan pertama. tapi itulah kami pada saat itu, begitu besar rasa tanggung jawab dan bekerja dengan ketulusan hati sehingga pada saat seperti itu, pikiran dan tindakan hanya tertuju pada pimpinan kita. Pada kesempatan ini juga, kami mohon maaf untuk mama bupati Sokoy Wanma pada kejadian speed tenggelam waktu itu.
Ketika ditanya, waktu itu apakah bapak bupati panic ?? Om Ben mengisahkan bahwa Mansar tidak panic sama sekali, karena sebagai pemimpin beliau memberikan ketenangan untuk kita semua, juga kami yakin bahwa bapa bupati berpikir kami yang berada di dalam perahu pasti akan menyelamatkan beliau karena itu tadi, kami bekerja dengan tulus.
Dulu hanya driver biasa, kini kami telah diangkat menjadi honorer dan sebentar lagi akan mendapatkan SK CPNS dan pasti akan menjadi PNS. Disini kami sudah punya jaminan hari tua ketika pension nanti sebagai driver maupun pegawai negeri sipil. Untuk itu, tidak ada kata yang bisa menggambarkan ungkapan hati kepada Marinda. Yang ada hanya kata Terima Kasih Marinda.
Mewakili teman-teman sejawat driver boat, saya ingin sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Marinda karena telah membawa kami, memberi pekerjaan dan menjadi berkat untuk hidup kami sekeluarga. Hidup kami berubah sekali, kami sangat berbahagia sekali melayani Marinda.
Kami juga berpesan kepada teman-teman driver agar bekerja dengan baik melayani Marinda agar kedepan pembangunan Raja Ampat lebih maju lagi dan lebih baik lagi.
Kami juga berpesan, Kami berdoa Marinda tetap jaya dan kami siap layani Marinda kapanpun dengan semboyan atau motto bapak Bupati, Laut Adalah Kasurku, Ombak adalah Bantalku, yang ditambahkan oleh kami, Angin adalah selimutku.

Jabir Mambraku ( Bapa Adat Waisai )
90 % Masyarakat Raja Ampat Menikmati Pembangunan Marinda
Bicara Raja Ampat dan Waisai tentu tidak lepas dari tokoh adat bapa Jabir Mambraku. Perannya sebagai kepala adat sangat besar dalam membuka Waisai dan Selubung Papan Nama beroperasinya kantor bupati kabupaten Raja Ampat. Ditangannya, sebuah kampak tertancap diatas kayu bulat untuk memotong nelon papan selubung nama kantor bupati kabupaten Raja Ampat.
Menurut bapa adat, kepemimpinan Marinda sangat bagus sekali. apalagi pembangunan dilaksanakan di kampung-kampung . Kampung-kampung yang tadinya tidak layak kini telah mengalami banyak perubahan. Dari transportasi yang sulit, kini terjadi perubahan tiba-tiba. Masyarakat tinggal pilih kapal saja, mana yang dorang mau ikut. Pesawat yang tidak mungkin, sekarang su ada bandara.
Tentang pembangunan fisik, semua orang bisa lihat dengan mata. Dulu torang penggayu untuk sampai si Saporkren maupun Warsambim lewat jalan darat, sekarang semua orang di kampung punya katintin, kalao mo bilang 15 PK mungkin tidak semua tap katintin semua orang sudah punya.
Jadi menurut saya, 90 persen masyarakat Raja Ampat telah menikmati hasil pembangunan hasil karya putera terbaik Raja Ampat, Drs,Marcus Wanma M.Si dan Drs.Inda Arfan M.Ec.Dev.
Sebaliknya, kebijakan dan program Marinda bagus tapi bawahannya banyak yang tidak bagus dan bikin masyarakat tidak puas. Juga kenapa banyak orang kerja tidak bagus tapi Marinda masih mau pake dorang ?? Mereka ini yang akan membuat nama Marinda jadi kurang baik.
Selain kritikan terhadap kinerja SKPD yang merugikan Marinda, bapa adat juga menyentil Dinas Perikanan Raja Ampat, selama ini pembagian motor temple baik katintin sampe 40 pk kenapa kami di Waisai tidak pernah mendapat bantuan ?? padahal kami ini juga masyarakat laut atau masyarakat nelayan.
Walau memberikan masukan, sebaliknya bapa adat bilang bahwa “ Kitorang ini hanya bisa bicara saja, tapi Marinda lebih tahu mana yang baik dan tidak ”. Mungkin bagi torang, tidak baik, belum tentu menurut Marinda sama karena mereka yang lebih mengerti dibandingkan kita. kata Jabir merendah.
Bapa Adat juga berharap, semua yang dilakukan oleh Marinda sudah bagus untuk itu kelak jika masa waktu Marinda sudah habis, mudah-mudahan penggantinya mempunyai visi yang sama seperti Marinda membangun masyarakat Raja Ampat.
Mengakhiri obrolan dengan FAReK News, bapa adat juga berpesan kepada masyarakat Raja Ampat, kalau bisa, jangan ada demo-demo atau palang memalang, Waisai dan Raja Ampat ini, torang pu rumah sendiri, kalau bisa mari torang bicara sama-sama baru sampaikan kepada Marinda untuk mencari jalan keluar bersama-sama, karena jawabannya torang su tau semua.

Henry A.G. Wairara ( Ketua DPRD Kabupaten Raja Ampat )
Pemerintahan Marinda Adalah Pemerintah Pro Rakyat
Drs.Marcus Wanma M.Si dan Drs.Inda Arfan m.E.Dev atau dikenal dengan sebutan Marinda merupakan pasangan bupati dan wakil bupati yang menurut Ketua DPRD Kabupaten Raja Ampat Henry A.G.Wirara merupakan pemimpin yang seluruh kebijakannya berpihak pada rakyat .
Bersama-sama di dalam partai Golongan Karya sebelum dan sesudah menjadi pemimpin lembaga legislative kabupaten Raja Ampat, Henry sangat tahu benar apa yang ada di dalam hati kedua pemimpin tersebut. Kepentingan Rakyat selalu mereka letakkan diatas segalanya.
Marinda mengedepankan kepentingan rakyat secara jelas dapat kita lihat pada usulan-usulan RAPBD kabupaten Raja Ampat yang kemudian disahkan oleh DPRD Raja Ampat menjadi APBD. APBD inilah yang menjadi indikator apakah Marinda berpihak pada rakyat atau tidak, dan kenyataannya sejak tahun pertama memimpin hingga sekarang seluruh kebijakan Marinda yang tertuang dalam lembaran-lembaran negara berupa Perda selalu berpihak pada rakyat, Jelas Henry.
Didalam Rencana Pembangunan Jangka Pendek ( RPJM ) maupun Jangka Panjang ( RPJP ) kabupaten Raja Ampat dapat kita membaca bahwa semua rencana pembangunan ditujukan untuk mensejahterakan rakyat. Kebijakan yang selalu pro rakyat.
Selain kebijakan yang berpihak pada rakyat dapat dilihat pada APDB, laporan kunjungan masa reses DPRD yang dipergunakan oleh seluruh anggota DPRD Raja Ampat mengindikasikan bahwa kebijakan Marinda sangat menyentuh kebutuhan dasar masyarakat Raja Ampat, baik dari pembangunan rumah ibadah, sekolah-sekolah, beasiswa sekolah, penerimaan PNS, dan masih banyak lagi yang belum disebutkan.
Untuk itu, Henry secara pribadi mengajak seluruh pemuda dan masyarakat Raja Ampat untuk kita sama-sama mendukung kepemimpin Marinda, karena Marinda telah berbuat yang terbaik untuk kita semua. “ Kita wajib mengawal Marinda sampai selesai masa jabatan Marinda Jilid II. Harap Henry.(FarekNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar